Rabu, 28 September 2016

Cara Mengendarai Sepeda

Apakah Anda ingin bepergian dengan menggunakan sepeda? Mungkin Anda merasa malu karena tidak tahu bagaimana caranya mengendarai sepeda? Atau mungkin, saat ini Anda ingin belajar menaiki kendaraan satu ini yang menyehatkan dan menyenangkan! Untuk mempelajarinya, ikuti langkah-langkah mudah berikut ini.

Sunting

  1. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 1
    1
    Lakukan latihan di tempat yang aman.Permukaan aspal merupakan area yang paling mudah untuk belajar mengendarai sepeda, namun berhabaya jika Anda jatuh di permukaan ini. (Namun, dengan teknik pengereman yang benar dan penyetelan sadel atau tempat duduk sepeda yang tepat maka hal tersebut tidaklah menjadi masalah. Untuk lebih jelas, perhatikan langkah di bawah.) Permukaan dengan rerumputan pendek atau kerikil-kerikil kecil merupakan tempat yang cocok untuk Anda yang merasa takut akan jatuh, namun perlu diingat bahwa jika Anda berlatih di tempat seperti ini Anda akan sulit menemukan keseimbangan dan ban sepeda akan sulit bergerak. Di manapun Anda berlatih, pastikan bahwa tempat tersebut merupakan tempat dengan permukaan rata dan terdapat tanjakan kecil (untuk membantu Anda mendapatkan momentum) namun bukan jalan yang kecil, tanjakan yang curam, atau jalan raya.
  2. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 2
    2
    Pastikan Anda mengetahui cara menaiki sepeda yang aman. Jika ini merupakan kali pertama Anda menaiki sepeda, atur sadel pada posisi rendah sehingga kaki Anda tetap dapat menjangkau tanah saat duduk di atas sadel. Anda juga harus memeriksa tekanan udara pada ban sepeda, rem, dan lainnya. Jika Anda memakai celana jeans panjang atau celana panjang yang lain, pastikan Anda menggulung celana bagian kaki kanan agar tidak masuk ke dalam rantai sepeda yang terdapat di sisi kanan sepeda. Hindari menggunakan rok atau baju yang kebesaran (yang dapat masuk ke dalam rantai atau jeruji roda) dan sepatu tipis atau sepatu dengan bagian depan terbuka (yang dapat membahayakan Anda ketika Anda berhenti tanpa menggunakan rem).
    • Mengendarai sepeda di trotoar merupakan tindakan yang tidak benar atau dilarang dan berbahaya, khususnya di tempat yang ramai karena Anda dapat menabrak pejalan kaki yang lewat.
    • Helm merupakan benda yang sangat penting dan berguna untuk Anda. Helm dapat melindungi kepala Anda.
  3. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 3
    3
    Pastikan Anda mengetahui bagaimana cara mengerem. Ketika belajar menaiki sepeda, sebaiknya Anda mengerem dengan perlahan pada jarak yang masih jauh jika Anda ingin berhenti sehingga Anda merasa siap jika Anda ingin turun dari sepeda.
    • Jika rem sepeda Anda berada pada setang, periksa dan pastikan rem mana yang merupakan rem untuk ban belakang dan mana untuk ban depan karena akan berbeda di setiap negara dan dapat dimodifikasi agar sesuai menurut keinginan masing-masing pengendara. Caranya, angkat bagian depat sepeda, putar ban secara manual, dan rem menggunakan rem kanan dan kiri secara bergantian. Rem belakang biasanya digunakan untuk pemula agar lebih mudah. Rem depan lebih baik untuk menghentikan sepeda dari pada rem belakang, namun akan berbahaya jika Anda tidak tahu bagaimana cara menggunakannya dengan benar. Jika sepeda tidak mau berhenti menggunakan rem belakang, maka gunakan rem depan secara perlahan karena dengan menggunakan rem depan Anda dapat menghentikan sepeda pada jarak yang lebih pendek dari pada rem belakang. Selain itu, sangat penting untuk mengetahui cara kerja masing-masing rem depan dan belakang jika suatu saat salah satu rem tidak bekerja dengan benar.
    • Jika rem sepeda Anda tidak berada pada setang, maka rem menggunakan pedal dengan mengayuh ke belakang. Untuk mengerem, Anda harus mengayuh pedal ke belakang dengan menekan pedal secara bergantian ke bawah. Mengayuh pedal ke belakang dapat memperlambat atau menghentikan laju sepeda Anda sehingga dapat berfungsi sebagai rem. Anda dapat mengatur sendiri tekanan injakan pada pedal.
    • Jika sepeda Anda merupakan sepeda fixed wheeldan belum dimodifikasi, maka sepeda tersebut tidak memiliki rem. Untuk mengerem, Anda harus memperlambat laju sepeda dengan cara memperlambat kecepatan kayuhan pedal, sehingga laju sepeda akan semakin lambat, atau berhenti mendadak di mana sepeda akan berhenti dengan lebih cepat. Untuk menghentikan sepeda dengan lebih cepat, condongkan tubuh Anda ke depan agar beban berpindah ke roda depan, setelah itu berdirilah dengan posisi tubuh masih condong ke depan dan kunci kedua pedal pada posisi horizontal. Karena pedal mengatur kerja ban belakang (di mana beban Anda tidak bertumpu pada ban belakang), makan ban belakang akan terkunci sehingga sepeda akan langsung berhenti. Mengendarai sepeda fixed wheel lebih sulit dari pada mengendarai sepeda biasa dantidak direkomendasikan untuk pemula.
  4. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 4
    4
    Naiki sepeda Anda. Dengan memasang sadel pada posisi rendah maka akan mempermudah Anda saat berlatih menaiki sepeda.
  5. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 5
    5
    Latihlah keseimbangan di atas sepeda. Dengan menaiki sepeda, dorong tubuh Anda dengan kaki tetap berada di atas tanah dan rasakan bagaimana sepeda melaju sehingga Anda mendapatkan gambaran bagaimana mengemudikannya. Lakukan cara ini hingga Anda merasa yakin dan mantap untuk mengendarai sepeda. Cobalah lakukan hal yang sama namun dengan sedikit cepat dan seolah-olah Anda sedang "meluncur" namun kali ini angkat kaki Anda dan kemudikan sepeda dengan tangan Anda. Perhatikan posisi tubuh Anda untuk condong ke depan agar Anda dapat menjaga keseimbangan saat Anda mengemudikan sepeda dengan tangan. Ketika Anda telah menemukan keseimbangan, cobalah untuk berputar dengan mengarahkan tubuh Anda sehingga sepeda akan mengikuti arah gerakan tubuh Anda; dengan demikian roda depan akan berputar searah dengan gerakan tubuh Anda secara otomatis. Kunci utama dalam mengendarai sepeda adalah keseimbangan dan kemudi. Lakukan langkah ini sebanyak mungkin hingga Anda merasa benar-benar menguasainya.
    • Akan lebih mudah untuk menjaga keseimbangan saat sepeda melaju dengan cepat. Sebaliknya, akan membahayakan jika sepeda melaju dengan pelan karena keseimbangan akan sulit didapatkan.
    • Jika Anda meminta bantuan seseorang untuk melatih Anda, maka mintalah orang tersebut untuk memegangi bagian belakang sepeda hingga Anda benar-benar seimbang saat mengayuh pedal.
  6. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 6
    6
    Lakukan latihan meluncur di permukaan yang sedikit miring.Tuntun sepeda menaiki jalan hingga ke area yang datar, naiki (kaki tetap berpijak di tanah hingga Anda merasa siap), meluncurlah menuruni jalan hingga ke ujung jalan dengan permukaan yang datar. Turunlah dari sepeda dan ulangi kembali langkah tersebut hingga Anda merasa terbiasa dengan kecepatan, keseimbangan (di mana akan lebih mudah karena kecepatan Anda sudah mulai meningkat), dan jalan tanjakan.
    • Ketika Anda merasa cukup yakin dengan meletakkan kedua kaki Anda pada pedal dan meluncur dengan jarak beberapa meter, cobalah untuk tidak menurunkan kaki Anda ke tanah untuk melatih keseimbangan Anda.
    • Ketika Anda merasa nyaman meletakkan kedua kaki Anda di atas pedal, mulailah berlatih menggunakan rem dengan perlahan saat Anda meluncur ke bawah jalanan yang miring. Lakukan langkah ini hingga Anda merasa tidak perlu lagi menggunakan kaki Anda untuk menahan.
    • Ketika Anda telah mahir meluncur, mengayuh pedal, dan mengerem, lanjutkan dengan berlatih mengendalikan setang ke kiri dan ke kanan.
  7. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 7
    7
    Bersiaplah untuk mengendarai sepeda. Naikkan sedikit posisi sadel, namun jangan terlalu tinggi sehingga Anda masih bisa menyentuh tanah dengan ujung ibu jari kaki Anda ketika Anda duduk di atas sadel.
  8. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 8
    8
    Kayuh sepeda menuruni jalan menanjak hingga ke permukaan yang datar. Gunakan teknik yang telah Anda pelajari dari Anda meluncur, mengayuh, hingga mengendalikan setang, namun kali ini jangan hentikan laju sepeda saat Anda telah mencapai permukaan datar, tetapi lanjutkan dengan mengayuh pedal. Berlatihlah melakukan gerakan membelok secara bertahap dan kemudian membelok tajam. Rem hingga laju sepeda berhenti dan tahan dengan hanya menggunakan satu kaki.
  9. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 9
    9
    Kayuh pedal di atas permukaan yang datar. Pastikan pedal kanan dan kiri pada posisi yang sama tinggi di mana satu kaki berada di atas pedal dan kaki lainnya berada di atas tanah, kemudian dorong pedal menggunakan kaki yang berada di atas pedal sehingga sepeda akan melaju dan angkat kaki yang berada di atas tanah ke atas pedal. Lakukan langkah ini hingga Anda menguasai mulai dari menaiki sepeda hingga berhenti di atas permukaan yang datar.
  10. Gambar berjudul Ride a Bicycle Step 10
    10
    Kayuh sepeda menaiki jalan yang menanjak. Kayuhlah sepeda Anda dari permukaan yang datar hingga Anda merasa terbiasa saat Anda mulai dengan langkah selanjutnya, yaitu mengayuh sepeda menaiki jalan yang menanjak. Condongkan badan Anda ke depan, atau bahkan berdirilah dengan kaki di atas pedal, dengan demikian Anda akan lebih bertenaga dalam mengayuh pedal. Naiki dan turuni tanjakan hingga Anda benar-benar menguasainya. Ketika Anda merasa yakin, kayuh sepeda menaiki tanjakan kemudian rem hingga laju sepeda berhenti, lalu lanjutkan kembali mengayuh sepeda menaiki tanjakan. Ketika Anda telah mahir melakukan langkah ini, itu berarti Anda telah siap dengan medan yang lebih menantang lainnya.
    Advertisement

TipsSunting

  • Jangan cepat-cepat! Mulailah dengan perlahan jika ini merupakan kali pertama Anda mengendarai sepeda. Kemudian kayuh semakin cepat ketika Anda telah merasa yakin.
  • Pastikan tangan Anda tetap santai saat Anda belajar mendapatkan keseimbangan. Pada dasarnya sepeda sudah dirancang sedemikian rupa agar dapat seimbang dengan sendirinya asalkan Anda tidak terlalu goyah. (Ini alasan mengapa banyak orang dapat mengendarai sepeda dengan melepas tangan dari stangnya.)
  • Mulailah di atas rerumputan hingga Anda merasa yakin benar kemudian lanjutkan di atas jalan beraspal.
  • Jangan khawatir jika Anda membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terbiasa dengan gerakan dan keseimbangan. Jangan berhenti karena ini merupakan proses yang penting agar Anda dapat menguasai sepeda dengan baik.
  • Berlatihlah di area terbuka yang jauh dari jalan raya. Misalnya di halaman sekolah, lapangan sepak bola, lapangan football atau kebun dan tempat parkir yang luas.
  • Jika Anda tidak suka mengenakan helm/sarung tangan, maka sangat dianjurkan agar Anda berlatih di area rerumputan terlehih dahulu sebelum area dengan permukaan beraspal. Namun perlu diperhatikan bahwa jika Anda mengendarai sepeda di jalan beraspal, maka Anda harus mengikuti aturan dengan menggunakan helm.
  • Jangan berhenti hanya karena Anda mengalami luka kecil atau cedera ringan. Gunakan pelindung bila perlu, namun perlu diingat bahwa semakin Anda mengayuh sepeda, maka semakin sedikit kemungkinan Anda akan mengalami luka atau cedera.
  • Hati-hati dan jangan terburu-buru serta jangan menyerah jika Anda terjatuh! Percaya diri!
  • Bersabarlah dan jangan takut untuk jatuh dari sepeda. Dengan demikian Anda akan lebih 'mengenal' sepeda Anda (lakukan dengan santai dan jangan terburu-buru).
  • Mengendarai sepeda diibaratkan seperti menjalani hidup Anda: (secara tidak sadar) Anda akan mengarah kepada hal-hal yang tampak oleh mata Anda (jalanan sulit vs. mudah), sehingga akan sangat baik jika Anda melihat lurus ke depan untuk menentukan jalan Anda. (Jika Anda melihat selokan atau trotoar, maka secara tidak sadar Anda akan mengarah ke tempat tersebut atau mendekatinya.) Akan sangat baik jika Anda memeriksa tingkat stress karena Anda akan menghadapi tantangan dan Anda mengerti bahwa Anda telah memilih untuk melakukannya, sehingga Anda menjadi lebih santai dan menikmatinya.

PeringatanSunting

  • Sebelum Anda mengendarai sepeda di jalan raya, pelajari lebih banyak mengenai bagaimana mengendarai sepeda dan aturan-aturan bekendara di jalan raya. Ingat bahwa sepeda merupakan kendaraan yang diperbolehkan untuk dikendarai di jalan raya namun juga selalu ingat bahwa saat mengendarai sepeda di jalan raya, Anda harus tetap mengendarai mengikuti arus lalu-lintas, bukan malah melawan arus. Bahkan saat Anda mengendarai di pinggir jalan, Anda harus tetap megikuti arus lalu-lintas. Hal ini dikarenakan jika sebuah mobil yang akan memutar arah biasanya tidak akan memperhatikan arus yang berlawanan arah, termasuk sepeda Anda.
  • Selalu waspada saat megendarai sepeda dan perhatikan lalu-lintas.
  • Selalu gunakan helm. Helm akan sangat berpengaruh besar pada saat Anda mengalami kecelakaan. Bisa saja Anda mengalami kecelakaan pada saat Anda lupa untuk mengenakan helm. Pada kenyataannya, pengendara tanpa menggunakan helm akan mengalami dampak 14 kali lebih parah dari pada pengendara yang menggunakan helm. Sekali lagi, selalu ingat untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda!
  • Ajari anak dan/atau teman Anda mengenai bahaya mengendarai dengan kecepatan tinggi dan juga mengenai tanda dan rambu lalu-lintas.
  • Disarankan untuk menggunakan pelindung lutut dan siku untuk pemula.
  • Di beberapa tempat, terdapat batas usia minimum untuk mengendarai sepeda di jalur yang sama dengan jalur kendaraan bermotor. Biasanya pada usia 12 atau 13 tahun, atau hingga 17 tahun.
  • Hati-hati saat menaiki sepeda yang dirancang khusus untuk pengendara laki-laki karena sepeda dengan jenis ini memiliki palang yang akan sulit dilangkahi oleh wanita. Lebih disarankan untuk menggunakan sepeda dengan model yang feminin.
  • Jangan kendarai sepeda di jalan raya jika Anda tidak tahu caranya untuk: 1) menjaga sepeda Anda agar tetap konsisten pada jarak Templat:convert di tepi jalan (kecuali Anda berada di jalan dengan banyak jalur maka Anda harus berada di tengah jalur yang benar); 2) berikan sinyal atau tanda menggunakan tangan Anda; 3) ketika mengayuh pedal, tengoklah ke belakang dengan cepat sehingga Anda dapat memperkirakan keadaan lalu lintas selanjutnya.

Kenapa naik sepeda itu tegak? Karena otak kita

Hugh Hunt

  • 6 Juni 2016
Balap sepedaImage copyrightGETTY IMAGES
Image captionPengendara sepeda motor dengan roda besar mungkin bisa merasakan efek gyroscopic, tak seperti pengayuh sepeda.
Naik sepeda itu gampang, begitulah katanya. Tapi bagaimana kita bisa tetap tegak di atas sepeda? Jawaban yang sering diberikan adalah karena ‘efekgyroscopic’ –perputaran yang membuat porosnya tetap tegak, tidak ikut berputar.
Tapi apa memang benar?
Mari kita sederhanakan. Efek gyroscopicterjadi karena roda yang berputar membuat Anda tetap di porosnya, sama seperti tetap berdiri tegak di Bumi yang berputar.
Pengendara sepeda motor dengan roda besar yang kencang mungkin bisa merasakan efek gyroscopic, sedang pengayuh sepeda biasa tidak merasakannya karena rodanya lebih ringan dan kecepatannya cuma ‘bersenang-senang’ - bukan membalap- sehingga berputarnya tidak cukup cepat.
Jika memang memutar roda –yang prinsipnya menghasilkan efekgyroscopic- yang membuat orang bisa tetap tegak maka setiap orang akan bisa naik ke sepeda dan mengayuhnya langsung karena efek gyroscopic tadi yang selanjutnya akan bekerja.
Sepeda
Image captionRancangan sepeda memungkinkan untuk dinaiki sambil lepas tangan. (Foto: Tejvan Pettinger)
Kenyataannya adalah Anda harus belajar naik sepeda, sama seperti Anda harus belajar berjalan. Jadi naik sepeda itu ada di otak kita.
Coba bayangkan: Anda harus bersepeda di jalanan yang benar-benar lurus dan datar. Tentu amat mudah. Tapi sebenarnya tidak. Jelas tidak mungkin untuk bersepeda di sepanjang jalan lurus yang sempit, bahkan ketika Anda sedang tidak mabuk sekalipun. Tak percaya? Silahkan mencoba.

Otak menyeimbangkan

Sekarang kita coba eksperimen lain: berdirilah di salah satu ujung kaki Anda dan gunakan tangan sebagai penyeimbang. Agak sulit. Namun coba melompat untuk berganti ujung kaki, dan malah akan lebih mudah menjaga keseimbangan. Itu sama dengan berlari.
Yang dilakukan otak adalah membuat penyesuaian kecil setiap kali Anda mengangkat kaki untuk berganti sehingga jika Anda akan jatuh ke kanan maka Anda akan melompat sedikit ke kiri di langkah berikutnya.
Begitulah bersepeda. Saat mengayuh sepeda, Anda selalu membuat penyesuaian kecil. Jika Anda memberat ke kanan, maka secara bawah sadar Anda mengarah sedikit ke kanan agar roda tetap berada di bawah Anda. Namun kemudian tanpa berpikir sama sekali, Anda menyesuaikan diri untuk tetap berada di jalur dengan condong ke kiri.
‘Pergoyangan’ itu sepenuhnya wajar.
Akan lebih terasa di kalangan para pemula (khususnya anak-anak) yang lebih banyak melakukan goyangan akan tetapi goyangan tidak terlihat di kalangan pensepeda pengalaman.
Sepeda
Image captionAda beberapa elemen dalam rancangan sepeda yang membuatnya mudah dinaiki. (Foto: Rishiyur1/Public Domain)
Bagaimanapun goyangan itu merupakan bagian dari proses yang menjelaskan kenapa berjalan –atau bersepeda- di jalur yang lurus total itu susah karena Anda terbatas dalam melakukan penyesuaian kecil dari satu sisi ke sisi lain.

Setang tegak

Memang ada beberapa bagian cerdas dari rancangan sepeda yang membuat mengayuhnya jadi lebih mudah. Yang terpenting adalah kemudi sepeda yang dimiringkan sehingga roda depan bersentuhan dengan tanah pada titik yang berada di belakang persilangan poros kemudi dan tanah. Jarak antara sentuhan dan persilarangan disebut dengan ‘jejak’.
Jejak itulah yang membantu untuk menstabilkan sepeda ketika Anda mengayuh sambil lepas tangan karena ketika Anda condong ke kanan, kekuatan di titik sentuhan dengan tanah akan bergerak ke kanan. Jadi Anda tidak tetap bisa menaikinya dengan menggunakan kedua tangan agar condong ke kiri untuk membuatnya seimbang.
Dan orang membuat sepeda dengan kemudi tegak yang mudah untuk dikendalikan. Dalam kenyataanya amat sulit untuk membuat sepeda yang tidak bisa dikemudikan. Banyak yang sudah mencoba membuat sepeda seperti itu.
Jadi yang membuat sepeda berjalan tanpa jatuh adalah karena otak Anda, dan itu mudah dibuktikan.
Cobalah menyilangkan tangan Anda, misalnya, maka dijamin Anda tidak bisa jalan. Atau kalau Anda berganti tangan di kemudi ketika sedang mengayuh, maka Anda pasti akan langsung jatuh –yang mestinya tidak terjadi kalau memang efek gyroscopic membuatnya tegak.
Sepeda
Image captionHampir tidak ada sepeda yang tidak bisa dinaiki.
Para badut dan pengamen jalanan naik sepeda yang bisa maju mundur. Diperlukan waktu untuk berlatih dan caranya adalah melupakan cara naik sepeda biasa. Begitu mengagumkannya cara otak bekerja: melupakan yang sudah dipelajari demi mempelajari hal baru.

Otak perlu bergoyang

Jadi bagaimana dengan efek gyroscopiceffect yang disebut sebelumnya. Apakah efek itu juga membantu? Tidak… kecuali Anda amat kencang.
Untuk membuktikan bahwa efekgyroscopic tidak penting, saya membuat sepeda dengan dua roda depan namun yang satunya berputar berlawanan. Saya bukan orang yang pertama karena David Jones sudah membuatnya pada tahun 1970 lalu. Kami berdua punya gagasan yang sama.
Intinya adalah roda yang bergerak ke belakang meniadakan efek gyroscopicdari roda yang berjalan ke depan, yang membuktikan bahwa tidak ada masalah karena yang membuat Anda tetap tegak adalah otak Anda. Cobalah eksperimen yang menyenangkan itu.
Jadi bagaimana cara terbaik untuk belajar naik sepeda. Menyaksikan anak-anak belajar naik sepeda dengan roda tambahan di belakang membuat saya tak nyaman karena setiap kali roda tambahan itu menyentuh tanah maka anak itu kehilangan pengalaman belajar.
Untuk bisa naik sepeda maka otak Anda juga perlu bergoyang, jadi cabut saja roda tambahan itu dan semakin Anda bergoyang maka semakin cepat pula Anda belajar.
Karena naik sepeda itu sepenuhnya di otak.
Artikel ini pertama kali diterbitkan di The Conversation, dan penerbitan ulang dimungkinkan oleh lisensi Creative Commons.
Tulisan asli dalam bahasa Inggris: Why does a bike stay upright? It's all in the mind dan tulisan-tulisan lain bertema masa depan bisa Anda baca di BBC Future